Berita terkini - Beberapa waktu yang lalu beberapa media sosial heboh akan kejadian peretesan situs KPAI 1 Mei 2016 pukul 21.00 WIB. Semua orang mengira tindakan ini dilakukan oleh seorang gamer yang tidak terima akan pemblokiran 15 situs Game online yang ada di Indonesia. Namun sekarang sudah ada titik terang yang dilontarkan pada situs resmi KPAI.go.id yang berisikan.
"“Dengan peretasan ini KPAI tidak gentar dan terus mengupayakan perlindungan anak secara menyeluruh, yakni perlindungan dari paparan game yang merusak,” katanya yang dihubungi Tekno Liputan6.com.
Sementara itu, Kepala Divisi Sosial KPAI Erlinda mengaku telah mengantongi nama hacker yang meretas laman KPAI. Dugaan sementara, pelaku masih anak-anak.
“Kami sudah mengetahui nama hacker-nya yang diduga masih anak-anak. Pelakunya mengatasnamakan dirinya sebagai Maniak k4sur,” kata Erlinda.
Erlinda menambahkan, pihak KPAI mencari siapa pelakunya dengan melihat pada bagian back end, sehingga diketahui hacker yang meretasnya"
Nah KPAI sudah mengantongi tersangka Maniak K4sur sebagai defender situs resmi pemerintah. Namun semau itu berbeda dengan lama yang tertera pada saat situs KPAI di Hack Dan perhatikan Gambar berikut ini.
Meski KPAI sudah menduga pelaku dari defender situs mereka, pihaknya terus menyelidiki hal ini dan melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang. Saat ini, kata Erlinda, laman KPAI sudah diakses kembali.
Asrorun mengatakan, KPAI akan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib berkaitan dengan tindak kejahatan siber.
“Kami akan melaporkan ke Mabes Polri. Ini merupakan teror dari para penjahat,” ujarnya.
Wah jika memang benar pelakunya ini masih anak-anak, apa jadinya ya ? Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis ada 15 game online yang membahayakan anak-anak karena mengandung unsur kekerasan dan sadistik. Dan dilansir dari berbagai media menyebutkan bahwa KPAI akan segera memblokir 15 game berbahaya tersebut.
Menarik sekali memang berita yang satu ini, terlebih banyak tanggapan dari para kalangan gamers yang menolak tindakan KPAI kali ini, dimulai dari banyaknya komentar para natizen di sosial media, sampai ada juga petisi yang dibuat untuk menolak tindakan KPAI memblokir 15 game yang dianggap membahayakan tersebut.
Asrorun mengatakan, KPAI akan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib berkaitan dengan tindak kejahatan siber.
“Kami akan melaporkan ke Mabes Polri. Ini merupakan teror dari para penjahat,” ujarnya.
Wah jika memang benar pelakunya ini masih anak-anak, apa jadinya ya ? Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis ada 15 game online yang membahayakan anak-anak karena mengandung unsur kekerasan dan sadistik. Dan dilansir dari berbagai media menyebutkan bahwa KPAI akan segera memblokir 15 game berbahaya tersebut.
Menarik sekali memang berita yang satu ini, terlebih banyak tanggapan dari para kalangan gamers yang menolak tindakan KPAI kali ini, dimulai dari banyaknya komentar para natizen di sosial media, sampai ada juga petisi yang dibuat untuk menolak tindakan KPAI memblokir 15 game yang dianggap membahayakan tersebut.
Baca juga
Baca juga:
Advertisement